Pondok Pesantren yang didirikan pada tgl 16 Agustus 1989 ini (SK Pendirian terlampir) berada di Dusun Sumberjo Desa Karangmojo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia bernama Pondok Pesantren Al-Hikmah.
Pilihan nama al-hikmah adalah hasil musyawarah para pengurus dan panitia pendirian pondok. Dalam sebuah pertemuan, menjelang peletakan batu pertama pendirian pondok ini, terlontar sebuah pertanyaan, “Pondok yang kita dirikan ini namanya apa?”
Muncullah berbagai usulan nama dengan argumentasi masing-masing.
Setelah berpikir sejenak, saya pribadi mengusulkan nama al-hikmah. Penjelasan saya dlm forum tsb bahwa kosakata al-hikmah itu maknanya sangat luas dan dalam. Harapannya, pondok kita ini benar-benar mengandung hikmah yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, umat, dan bangsa.
Pertama, al-hikmah bermakna kebijaksanaan. Dahulu, filsafat dari Yunani itu disebut al-hikmah, yang mengandung arti kearifan. Filsafat itu sendiri dahulu dimaknai sebagai cinta kebijaksanaan. Dalam forum itu al-hikmah saya memaknai sebagai al-‘ilmu al-haqq/ilmu yang hakiki/ilmu yang sungguh2 benar.
Harapannya, ponpes ini melahirkan orang-orang yg bijaksana dan berilmu hakiki.
Kedua, nilai kebijaksanaan ini tertera dlm Al-Quran.
Walaqad ataina luqmanal hikmata anisykur lillah waman yasykur fa innama yasykuru linafsihi wa man kafara fa innallaha ghaniyyun hamid – Kami telah menganugerahkan hikmah kepada Luqman, “Bersyukurlah kau kepada Allah.” Siapa yang bersyukur tak lain ia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. (QS 31:12).
Salah satu hikmah yg dianugerahkan Allah kepada Luqman dan diajarkan kpd anaknya ialah bersyukur kepada Allah.
Harapannya, semua alumni Al-Hikmah menjadi orang yang pandai bersyukur kepada Allah. Siapa yang bersykur niscaya Allah menambahkan nikmat kepada-Nya. (QS 14:7).
Ketiga, dalam ayat yang lain (QS 2:269), sungguhpun kosakata hikmah itu digunakan dlm bentuk tunggal, akan tetapi dinyatakan sebagai pemberian yang banyak.
Yu’til hikmata man yasya’ wa man yu’tal hikmata faqad utiya khairan katsira wama yadzdzakkaru illa ulul albab – Dia memberi hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan siapa yang diberi hikmah ia telah memperoleh kebaikan yang melimpah. Akan tetapi yang dapat mengambil pelajaran hanya orang yang arif/berakal sehat. (QS 2:269).
Mufasir Ibrahim Al-Biqa’i menafsirkan al-hikmah sebagai ilmu amaliah dan amal ilmiah.
*) ditulis oleh Prof. DR. H. Muhammad Chirzin, M.Ag, Ketua Yayasan Al Hikmah Karangmojo