Musibah, ujian dan azab merupakan tiga kata yang memiliki arti hampir sama.
Hampir setiap hari kita mendengar bahkan mengucapkan ketiga istilah tersebut.
Walaupun terlihat memiliki arti yang mirip, tapi ada perbedaan diantara ketiga istilah itu.
Salah satu contohnya seperti saat ada orang mendapatkan suatu kesusahan, maka ia kadang berucap kalau dia mungkin kena azab.
Padahal hal tersebut belum tentu kalau ia sedang mendapatkan azab, mungkin saja ia sedang Allah timpakan musibah ataupun Allah sedang memberinya ujian.
Untuk itu kita perlu mengetahui dan memahami makna arti dari ketiga kata tersebut sampai kita mengetahui apa perbedaannya.
Mungkin masih banyak yang belum mengetahui apa yang membedakan dari ketiga istilah tersebut.
Adapun perbedaan antara ujian, musibah dan azab itu sendiri adalah:
1. Ujian
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pastinya tak akan terlepas dari ujian yang diberikan oleh Allah Ta’ala.
Ujian itu tidak hanya kesusahan, kesempitan, tetapi juga ujian itu berupa kebahagiaan dan kelebihan rezeki.
Seperti Firman Allah SWT yang artinya:
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu“. (QS. Muhamad: 31)
Allah tidak akan melepaskan manusia itu dari ujiannya, agar dapat diketahui mana orang-orang yang bersabar atau tidak bersabar.
Setiap Allah SWT menguji hamba-Nya tentunya sesuai dengan tingkat kemampuannya, dan tak lebih berat dari itu.
Jika ia berhasil melewati ujian tersebut, maka ia akan dipilih oleh Allah karena termasuk dalam golongan orang yang sabar dan ikhlas.
Rasulullah Bersabda:
Artinya: “Wahai Rasulallah! Siapakah orang yang paling berat ujiannya? Beliau menjawab, “Para Nabi. Kemudian kalangan selanjutnya (yang lebih utama) dan selanjutnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya“. (HR. at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah)
Artinya: “Tidak ada seorang muslim yang tertimpa cobaan berupa sakit maupun selainnya, melainkan dihapuskan oleh Allah Ta’ala dosa-dosanya, seperti sebatang pohon yang menggugurkan daunnya“. (HR. Muslim)
2. Musibah
Dalam Islam, musibah itu tak selamanya dapat diartikan sebagai bentuk murka Allah kepada manusia.
Musibah itu sendiri bisa berupa kesusahan, kesulitan maupun kesedihan karena mendapat sesuatu yang tak disukai ataupun tak diinginkan.
Tidak seperti Ujian yang selain kesusahan dan kesulitan, juga bisa berupa kesenangan dan kebahagiaan.
Allah berfirman yang artinya:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)“. (QS. Asy-Syura: 30)
Sama seperti Ujian, tidaklah Allah ta’ala memberikan musibah kepada setiap hambanya melainkan agar manusia itu sendiri dapat lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang mukmin walaupun berupa duri, melainkan dengannya Allah akan mencatat untuknya satu kebaikan atau menghapus satu kesalahannya”. (HR. Muslim)
3. Azab
Seperti dikutip dari Wikipedia, Azab merupakan siksaan yang dihadapi manusia sebagai akibat dari perbuatan atau kesalahan yang pernah ia perbuat.
Azab itu sendiri berupa kepedihan yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang kafir dan orang yang selalu menentang-Nya baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Allah berfirman:
“Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)“. (QS. As Sajadah: 21)
Itulah yang membedakan antara Ujian, musibah dan azab.
Ujian dan musibah diberikan oleh Allah kepada orang-orang muslim agar mereka mendapatkan derajat yang tinggi disisi-Nya jika mereka bersyukur dan bersabar serta diikuti dengan hati yang ikhlas.
Sedangkan azab diberikan kepada orang-orang karena mereka melakukan kesalahan ataupun kejahatan.
Azab juga merupakan balasan atas perbuatan jahat yang mereka kerjakan, baik kejahatan itu besar ataupun kecil, semua akan menerima azabnya sesuai dengan yang diperbuatnya.
Dengan mengetahui dan dapat membedakan antara ujian, musibah dan azab, tentunya kita dapat terus memperbaiki diri kedepannya agar kita lebih dekat kepada-Nya.
Selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita, dan bersabar serta ikhlas menerima segala ujian dan musibah yang diberikan-Nya merupakan cara yang terbaik bagi kita agar lebih dekat kepada-Nya.
Okt 27, 2018
10:41