Dan bertakwalah kepada allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silahturahmi. (Q.S An-Nisa’,4:1)
Besilahturahmi bermakna memperbaharui hubungan dengan orang lain yang telah dikenalnya seperti dengan bapak/ibu, karib kerabat, tetangga dekat dan jauh, teman kerja, teman belajar dan sebagainya. Bersilahturahmi juga bermakna mengenal dan menjalin hubungan baru dengan orang lain yang baru dikenalnya. Pendek kata makna bersilahturahmi adalah orang yang menjalin hubungan dengan orang lain atau relasi yang seluas-luasnya dan mempererat hubungan dengan yang telah dikenalnya, disebut dengan istilah networking (membangun jaringan).
Allah telah memberikan tanda-tanda kebesaran-Nya tentang membangun jaringan ini melalui ayat kauniyah berupa laba-laba. Laba-laba dengan tekun membuat jaring seluas-luasnya sebagai perangkap buruan sekaligus sarangnya. Semakin besar jaring yang dibuatnya semakin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan mangsanya. Besar atau kecilnya jaring laba-laba dapat juga menunjukan besar-kecilnya kekuatan laba-laba itu sendiri.
Orang yang mempunyai jaringan atau networking luas akan mempunyai peluang mendapatkan rezeki lebih mudah dan luas. Allah memerintahkan kepada hamba-hambanya untuk selalu bersilahturahmi, sebagaimana tergambar firman-Nya berikut ini :
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,”(Q.S An-Nisa’,4:36).
Dengan memperbanyak bersilahturahmi atau memelihara hubungan baik dengan prospek lama maupun baru, akan membuka peluang rezeki. Membangun silahturahmi yang baik, ibarat petani bercocok tanam di banyak lahan dan luas, ia memelihara tanamannya sebaik-baiknya, serta melakukan terus-menerus, sehingga setiap saat ada tanaman yang tua dan siap panen. Berbeda dengan pertani yang bercocok tanam di satu lahan sempit, untuk bisa menuai hasilnya hanya menghandalkan pada satu lahan saja, itu pun kalau tidak diseramng hama.
Kesempurnaan Islam ditunjukan salah satunya dengan silahturahmi ini. Di samping membuka peluang rezeki juga menunjukan bahwa Islam adalah rahmatan lil’alamin. Islam mengajarkan pedamaian dan menebar kasih sayang sesama mahkluk, serta tunduk dan patuh pada Penciptanya ; terhadap binatang, tumbuhan-tumbuhan dan alam pun di anjurkan untuk diperlakukan dengan penuh kasih sayang.
Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk mencari rezeki dengan bersilahturahmi.
Dari anas bin malik ra., ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “ Barangsiapa suka diluaskan rezekinya dan diperpanjangkan usianya, hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahmi)”.(HR.Bukhari)
Islam mengajarkan kepada umat Islam agar memuliakan tamu. Bentuk dari memuliakan tamu antara lain dimulai dari menerimanya dengan sambutan yang hangat, memberi hidangan jika ada walapun secangkir teh, sampai mengantar tamu keluar pintu ketika tamu pamitan pulang.
Islam juga mengajarkan kepada tamu supaya mendoakan tuan rumah yang memberi hidangan. Pertemuan tamu dengan tuan rumah dan dijalankan dengan aturan islam sesungguhnya sudah terbuka pintu rezeki bagi keduanya.
Dikutip dari buku “membangun diri menuju sukses sejati”. Muhammad Fathul Mubin :107-111.
ditulis oleh :admin