Ponpes Al Hikmah Gunungkidul Terjunkan 89 Santri ke Masyarakat

Ponpes Al Hikmah Gunungkidul Terjunkan 89 Santri ke Masyarakat

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi umat Islam. Oleh karena itu, sejak 15 tahun lalu Pesantren Al Hikmah mendelegasikan sejumlah santrinya untuk menyebarkan ajaran agama ke berbagai wilayah di Jawa Tengah dan DIY.

Suasana sepi terlihat di pintu gerbang pondok pesantren sekaligus tempat pendidikan di Al Hikmah, Dusun Sumberjo, Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo pagi ini, Kamis (25/6/2015). Maklum secara kalender pendidikan, masa sekarang merupakan akhir tahun pelajaran, dimana para siswa tinggal menerima raport hasil belajar selama satu tahun.

Di pondok pesantren ini selain mengajarkan ajaran agama bagi para santri, juga terdapat sekolah formal, mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Aliyah hingga Sekolah Menengah Kejuruan. Guna menjaga nilai-nilai keislaman tetap terjaga, ada pemisahan antara kelompok putra dan putri. Bahkan untuk kegiatan di masjid, pengelola pun membuatkan dua tempat ibadah tersebut untuk mereka.

Secara letak, pesantren ini langsung berbatasan dengan pemukiman milik warga. Batasan antara pesantren dengan warga hanya sebuah jalan. Sebagai penanda batas, hanya ditanam tanaman hias sebagai pembatas.

Namun demikian, untuk bisa membaur dengan masyarakat, setiap minggunya pengelola rutin menggelar pengajian. Kegiatan ini, masyarakat bisa ikut berpartisipasi sehingga tidak ada jarak di antara mereka.

“Kebetulan saat ini, para santri baru istirahat. Apalagi pendidikan formal tinggal serah terima raport pada 27 Juni esok,” kata Pengasuh Santri Putri di Pondok Pesantren Al Hikmah, Suarmi, Kamis (26/6/2015).

Dia menjelaskan, meski secara formal pelajaran di sekolah telah selesai, namun untuk kegiatan di pondok pesantren tetap akan jalan dan berakhir pada Selasa (7/7/2015) mendatang. Selama itu, para santri akan diberikan pendalaman agama mulai dari tafsir, menghafal Alquran hingga pemberian pemahaman tentang aqidah.

“Sebagai bekal, kami juga memberikan pelatihan membengkel, beternak mulai dari ternak kambing hingga lele,” ujar Suarmi.

Hingga saat ini, jumlah santri di pondok pesantren itu mencapai 458 anak didik, yang terdiri dari 265 santriwati dan 193 santri. Dari jumlah ini, 208 anak duduk di bangku SMP, sedangkan sisanya berada di MA dan SMK.

Suarmi menjelaskan, selain pendidikan agama di lingkup pesantren, bagi siswa terpilih akan melakukan hijrah ke tengah-tengah masyarakat. Untuk tahun ini, sebanyak 89 santri diterjunkan ke 43 lokasi di wilayah Jateng dan DIY.

“Masing-masing tempat ada dua hingga tiga santri, tergantung dengan permintaan masjid yang ingin ditempati,” katanya lagi.

Proses hijrah ini sudah berlangsung selama 15 tahun. Selama 20 hari puasa, para santri akan berbaur di tengah-tengah masyarakat. Dalam proses ini, para santri akan mengisi dengan berbagai kegiatan mulai dari mengaji, ceramah hingga melatih membaca dan menulis Alquran.

“Ini merupakan kegiatan rutin dan terus berlangsung hingga sekarang,” imbuh dia.

Menurut salah seorang Pemimpin Pondok Pesantren, Harun Al Rosyid, kegiatan hijrah memiliki banyak manfaat. Pertama, kegiatan ini bisa melatih mental para santri serta memahami bagaimana dinamika yang terjadi di masyarakat.

Adapun manfaat lainnya, melalui kegiatan ini sebagai ajang promosi keberadaan Pondok Pesantren Al Hikmah. Melalui media dakwah yang dilakukan para santri bisa diketahui bagaimana kualitas dalam memahami agama selama masa pendidikan.

“Ini juga sebagai bukti pertanggungjawaban kami kepada para wali santri. Semakin baik santri yang dikirim, maka semakin besar pula peluang menambah santri dari berbagai penjuru wilayah,” ujarnya.

ditulis oleh :admin

Comments

comments